Rabu, 21 Desember 2011

[RESENSI]GUNG HO


Rilis    : March 14, 1986
Genre : Comedy, Drama
Sutradara : Ron Howard, Tony Ganz
Pemain : Michael Keaton, Gedde Watanabe, George Wendt, Mimi Rogers, John Turturro, So Yamamura, Sab Shimono, Rick Overton, Clint Howard, Jihmi Kennedy, Michelle Johnson, Rodney Kageyama, Rance Howard, Patti Yasutake, Jerry Tondo, Dennis Sakamoto, Stanford Egi, Martin Ferrero, James Ritz, Dock P Ellis Jr., Richard M McNally, Jean Speegle, Thomas Ikeda, Noboru Kataoka, Mariye Inouye
Produser : Ron Howard, Tony Ganz, Deborah Blum, Jan R Lloyd
Penulis Naskah : Lowell Ganz, Babaloo Mandel, Edwin Blum



Cerita bermula ketika Hunt Stevenson (Michael Keaton) ditunjuk untuk mewakili para pekerja di sebuah kota di Hadleyville, Pensylvania untuk pergi ke Jepang melakukan presentasi kepada para pimpinan Assan mobil, agar membuka kembali pabrik mobil yang sebelumnya telah ditutup di kota tersebut. Dia berharap mereka mau “menghidupkan” kembali pabrik dahulunya mengalami kebangkrutan tersebut, karena banyak penduduk kota yang tinggal di sekitar pabrik yang menggantungkan hidupnya dari pabrik mobil tersebut, sekaligus menyelamatkan warga kota tersebut dari keterpurukan ekonomi.

Dengan presentasi yang ala kadarnya di depan dewan direksi Assan Motor, semula Stevenson menganggap usaha yang dilakukannya ini tidak  berhasil,  tetapi  ternyata selang beberapa  hari setelah kembali ke Amerika Serikat, Hunt mendapatkan kabar bahwa pihak Assan Motor Company bersedia membuka kembali pabrik itu. Hal ini tentunya disambut gembira oleh seluruh warga Hadleyville. Penyambutan meriah pun dilakukan oleh penduduk kota.

Dalam rangka menjalankan kembali pabrik, Assan Motor menunjuk Hunt Stevenson sebagai mediator atau penghubung antara kepentingan para pekerja dengan pimpinan dan staf pabrik untuk melakukan pendekatan kepada warga Hadleyville agar bekerja kembali di pabrik motor tersebut.

Mula-mula gaya kepemimpinan ala Jepang yang diberlakukan oleh Kozihiro dianggap masih wajar oleh para pekerja, namun lama kelamaan ketatnya peraturan yang diberikan oleh pihak manajemen dari Jepang tersebut membuat marah para pekerja. Kahirnya muncul gesekan antara para pekerja, manajeman dan bahkan dengan Hunt sendiri. Namun Hunt dapat meyakinkan bahwa pabrik akan terus berjalan, bahkan apabila pekerja dapat memenuhi syarat yang diajukan oleh manajemen untuk memproduksi 15 ribu mobil, agar upah pekerja dinaikkan.

Namun dalam prakteknya, Hunt menemui kesulitan dalam memproduksi 15 ribu mobil. Bahkan dia harus berbohong agar para pekerja tetap mau bekerja mengejar target tersebut.
Di film ini banyak sekali hal-hal yang kita petik pelajaran, meski dalam film tersebut penuh dengan kelucuan karena usaha memadukan gaya kepemimpinan Jepang yang super ketat dan kaku, serta kepemipinan ala Amerika yang lebih manusiawi. Keduanya mempunyai kelebihan, meski tidak bisa ditampik tentang adanya kekurangan. Namun, sosok pemimpin dalam film ini dapat memberikan pelajaran di kehidupan nyata bahwa seorang pemimpin itu tidak harus melulu seperti orang Jepang yang kaku seperti robot, atau tidak harus santai terus seperti orang Amerika, namun kita dapat mengambil hal-hal yang baik darinya.

0 comments:

Posting Komentar