Kamis, 22 Desember 2011

[OPINI] Kisah bapak pengamen

"ingat nak...bapakmu melakukan ini dengan ikhlas...bapak tak akan malu menjalaninya, karena yang bapak lakukan ini halal...semua demi kamu nak...biar kamu tak minder dengan teman-temanmu, biar kamu bisa sekolah...maka sykurilah ini semua nak, dan jangan sia-siakan masa sekolahmu...karena bapak akan sangat sedih melihatmu tak bahagia kelak"

Saya temui bapak ini di pelataran Museum Fatahillah Jakarta. Hanya dengan modal rebana, dia mengamen dengan menyanyikan lagu-lagu pujian. Hasil yang didapat tak seberapa, namun dia bangga menceritakan bahwa anaknya semuany bersekolah dari hasil dia mengamen.

Semua apa yang kita punya sekarang, mungkin beberapa besar bagiannya adalah andil dari orang tua kita, kerja keras dari ayah kita, Bila ayah atau ibumu cuma seorang pekerja kecil-kecilan atau cuma seorang pengamen jalanan, jangan sepelekan mereka. Karena dalam lubuk hati mereka, mereka akan melakukan apa saja demi kebahagiaan kita.
Segala kekurangan mereka janganlah jadi alasan kita untuk malu mempunyai orang tua seperti mereka. Karena kita sendiri pun tak bisa memilih untuk dilahirkan dari keluarga yang kaya atau bukan. Namun kaya atau bukan, semua yang dilakukan orang tua kita tetap untuk membuat kita berbahagia.



2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. kadang pelajaran berharga kita dapati di jalan...
    orang-orang kaya gini lah yang memberi saya inspirasi dan semangat.. :)

    BalasHapus