Jumat, 23 Desember 2011

[OPINI] Seni tradisi yang mulai ditinggalkan

Dari kalian semua yang membaca post ini, siapakah yang masih menyukai seni tari tradisional kita? Siapakah yang masih menikmati menonton pertunjukan seni tradisional kita? Atau yang lebih memilih menonton konser boy/girl band yang lagi "hits" di negeri ini? hehe
Pastinya sudah jarang yang masih memilih seni tradisional negeri ini. Entah kenapa, banyak alasan misalnya membosankan, ga gaul atau alasan lain yang menahan untuk tidak mencoba menikmati seni tradisional negeri ini. Padahal sebenarnya ada banyak cara mengapresiasi seni yang satu ini. Kuncinya adalah keunikannya.
Dari beberapa seni tradisional yang kita punya, pernahkah mengamati bahwa setiap daerah mempunyai keunikan sendiri-sendiri. Pernahkah kalian penasaran apa keunikan tiap seni daerah kita? Sungguh sebenarnya kita kaya akan seni tradisional. Dan menikmatinya adalah sebuah anugrah tersendiri, karena sangat jarang kita menjumpainya di era teknologi dan gempuran seni asing di negeri ini. Bagi saya yang hobi fotografi, hal ini adalah obyek yang sangat langka dan sebuah kesempatan menampilkan karya yang jarang ditampilkan fotografer lain.
Suatu kali saya berkesempatan memotret sebuah pertunjukan Reyog Ponorogo di kota Madiun, dalam rangka sedekah bumi. Seharusnya saya waktu itu harus kembali ke Surabaya untuk memulai kuliah, namun saya sempatkan memotret moment langka ini. Ternyata, sang pemilik grup kesenian ini terkesan dengan foto-foto saya, karena jarang ada orang mau memotret khusus pertunjukan mereka. Bahkan saya kembali diajak memotret pertunjukan mereka nanti bulan April 2012, di Magetan. sungguh kami berdua sangat mengapresiasi seni Reyog ini dari sudut berbeda.
Mungkin tak ada salahnya kalau kita semua mengapresiasi seni tradisional daerah kita. Sekali-sekali galau menikmati seni daerah yang sudah jarang ditampilkan, hehe. Karena kemungkinan besar kita juga tak akan menemui hal seperti ini lagi kelak, entah sudah tenggelam ditimpa gempuran seni dari luar yang memang digemari anak muda sekarang.

0 comments:

Posting Komentar