Jumat, 04 November 2011

[OPINI]Kepedulian yang semakin berkurang...

Hari itu hari Senin, tanggal 30 Oktober 2011. Saya sudah ada di kampus, menunggu Pak Sholiq menyampaikan mata kuliah Keterampilan Interpersonal. Tau-tau teman saya si Asen memberikan hapenya, dia bilang "Dari Hafiz..." dan pas saya jawab, dia lagi di depan gerbang kampus, katanya nemu orang kecelakaan.
Maka bergegaslah kami menuju TKP. Tampak seorang bapak-bapak yang terduduk lemas, meringis menahan sakit. Pikiran saya udah buruk, saya kira si Hafiz nabrak bapak itu. Ternyata tidak. Bapak itu jatuh karena kaget dengan polisi tidur tepat di depan gerbang arah ke Pakuwon.
Yang saya heran, dari cerita si Hafiz, ternyata bapak ini sudah lama jatuh dan tergeletak tak berdaya di tengah jalan, sebelum ketemu si Hafiz dan ditolongin. Astaghfirullah. Jadi jalan yang ramai itu tak mempedulikan ada korban kecelakaan di depan mereka, dan dibiarkan begitu saja? Mana budaya orang Indonesia yang selalu peduli kesusahan orang lain?
Bahkan jangan-jangan banyak mahasiswa yang lewat tak mau mempedulikan bapak ini yang sedang  kesusahan di tengah jalan. Nyawanya pun bisa terancam. Geleng-geleng saya mikirin cerita si Hafiz. Tak terbayang apa pikiran orang-orang yang lewat begitu saja tanpa melakukan apa-apa?
Akhirnya demi keamanan, serta membantu korban kecelakaan ini untuk bertemu keluarganya (dia tak mau dibawa ke rumah sakit, dan lebih memilih menunggu keluarganya datang menjemput), kita bapak itu di pos satpam ITS, dan di sana pun saya menemui kejutan lain. Ada dua satpam yang sedang bertugas. Salah satunya kok malah menyuruh balikin lagi ke tempat semula, alasannya jalan jadi macet gara-gara banyak orang mau lihat korban kecelakaan. Haduh, geleng-gelang saya dibuatnya. Tapi alhamdulillah satpam satunya sangat peduli dengan mempersilahkan untuk menunggu di post satpam itu. Bahkan ada seorang kakek-kakek penjual sapu dengan sukarela mengurut kaki bapak korban kecelakaan itu. Sungguh, kepedulian yang datang dari orang tak terduga. 
Akhirnya kami pun berpamitan karena telah masuk waktu kuliah, bapak itupun berulang-ulang menyampaikan terima kasih. Kami kembali ke kampus dengan sedikit ganjalan di hati...
JADI BEGINI KEPEDULIAN SESAMA DI LINGKUNGAN INI??




0 comments:

Posting Komentar