Selasa, 15 November 2011

[OPINI] Silakan pilih saya jadi PRESIDEN

Untuk umur saya sekarang (28 tahun), menjadi presiden negri ini kayaknya hebat banget ya! Coba lihat para presiden negri ini, dari yang pertama sampai yang terakhir, umurnya pasti lebih dari 40 tahun. Untuk dicatat, Ir, Soekarno menjadi salah satu presiden termuda di dunia ketika saat itu dia berusia 44 tahun 2 bulan ( cek di sini! ). Untuk sekarang, kalau saya menjadi presiden negri ini, mungkin bakal memecahkan rekor menjadi presiden termuda "ke sekian" di dunia, dengan yang termuda adalah Claude Duvalier (19 tahun) yang mengambil alih kekuasan ayahnya di Haiti (cek di sini!), setelah ayahnya meninggal (ayahnya presiden juga!). :D
Tapi, untuk menjadi presiden di negri ini tidaklah mudah. Harus melalui proses yang amat panjang. Bahkan, kata orang, harus merintis dari nol. Alias dari tak punya apa-apa, menjadi punya dukungan partai politik mayoritas, sampai didukung parlemen sampai terpilih jadi presiden. Hmm, mengetikkan kalimatnya saja sudah melelahkan..hihi. 
Dan untuk kalian tahu, dukungan pun buka cuma berupa dukungan suara saja. Tapi dukungan uang dan dana yang tak sedikit jumlahnya. Kalau kalian jeli melihatnya, mulai era setelah Gus Dur, kebanyakan para calon presiden adalah juga pengusaha, bukan pengusaha gurem yang gampang terkena imbas krisis. Tapi pengusaha level tinggi yang bidang usahanya dari hulu sampai hilir, kadang memegang monopoli suatu produk (adakah? :)) Haduh, saya mampu ga ya nyaingin mereka? saat itu.
Sebenarnya saya pribadi, rindu dengan sosok dwi tunggal yang pernah dimiliki Indonesia. Ya, Soekarno - Hatta. adalah sosok yang saling menyeimbangkan, saling melengkapi. Ir. Soekarno yang orangnya tegas, manuvernya menjadikan Indonesia pernah menjadi "Macan Asia", negara yang disegani, bahkan oleh kekuatan-kekuatan besar seperti Amerika dan Inggris, dan juga kelembutan sikap Mohammad Hatta, yang dengan segala kesederhanaannya memberikan contoh kepala negara yang tetap sederhana dengan posisinya.



Harusnya presiden-presiden sekarang perlu menjadikan kedua orang ini contoh, dalam bertindak dan bersikap seperti layaknya kepala negara. Dan kalaupun saya akhirnya dipilih menjadi presiden negri ini, saya tetap menjadikan Soekarno- Hatta panduan saya dalam bersikap dan mengambil keputusan, untuk mengembalikan lagi kejayaan negri ini, bukan memundurkan kembali negri ini. Saya ingin tetap menjaga negeri ini, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, yang digunakan dengan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Untuk masalah korupsi yang membudaya di negeri ini, saya akan siapkan peti mati sebagai wujud “penghargaan” terhadap para koruptor di negeri ini, sebagai wujud pernyataan keras pemerintahan saya untuk memusnahkan korupsi. Namun apa yang saya cita-citakan juga tak akan ada artinya, bila tanpa dukungan rakyat. Rakyat yang memilih para wakil rakyat, yang juga harus bersih, amanah dan membawa aspirasi rakyatnya dengan baik.
Dan sebenarnya, untuk mewujudkan negeri ini kembali menjadi seperti yang kita harapkan, perlu kerja keras, serta dukungan semua pihak. Seperti halnnya jaman Soekarno-Hatta yang waktu itu mengidam-idamkan suatu republik berdaulat, bebas dari penjajahan. Harusnya cita-cita kita saat ini sama dengan masyarakat Indonesia waktu itu, meski wujud penjajahan sekarang berbeda dengan jaman kemerdekaan dulu.

MAJU TAK GENTAR!!


*foto diambil dari blog ini : http://bossgahutagalung.files.wordpress.com/2010/02/soekarno-hatta.jpg

1 komentar: